Untuk Mama Pada bangsal rumah sakit, tangan lembut membelai rambut, membangunkanku. Malam tadi giliran aku berjaga, hingga tert...

L’amour est encore là 2


Untuk Mama

Pada bangsal rumah sakit, tangan lembut membelai rambut, membangunkanku.

Malam tadi giliran aku berjaga, hingga tertidur disampingmu.

Malaikatku kini terbaring lemah, namun senyummu selalu indah.



Perawat muda masuk kedalam ruangan, tanpa senyum tanpa sapa.

Ingin aku meledak saja, segera cegahmu.

Pria haruslah bijaksana. Jangan mudah terpancing amarah.

Dilain hal, kini hari ketiga dokter absen memeriksa pasien yang ditanggung pemerintah.



Saat sarapan tiba, aku menyuapimu hingga tiada bersisa.

Dua puluh satu tahun tanganmu menyuapiku seraya bermanja-manja.

Kini kutahu, pada tiap suapan turut pula cinta diselipkan untuk disantap.



Air matamu menetes, berjanji agar lekas sembuh.

Kalut aku rasa, banyak kebahagiaan yang belum diberikan.

Lebih banyak lagi kebahagiaan harus didapatkan.

(Richard Stevanus Sitio)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.