Kita hanya saling menduga-duga, manis dalam kepulan asap, cangkir yang tersaji dihadapan kita. Coklat seharum dirimu...

Dalam Tiap Cangkir


Kita hanya saling menduga-duga,

manis dalam kepulan asap,

cangkir yang tersaji dihadapan kita.



Coklat seharum dirimu,

kopi pekat kebijaksanaanku.



Kita sepakat saling bertukar,

berharap turut menikmati  tetes dambaan,

dari cangkir yang kita duga-duga.



Akhirnya kita menyadari,

tiap-tiap cangkir adalah pahit.

Menyadarkan titik lidah yang basah,

dengan sifat-sifat yang kita suka.



Mengalir deras menuju sungai pembuluh darah,

menghantarkan keseluruh tubuh,

hangat yang kita bagikan,

dalam cangkir-cangkir kita.
 
(Richard Stevanus Sitio)




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.