Baru-baru ini ketemu sama cewek yang keren, cewek penganut nihilism yang pengetahuan umum, musik dan koleksi lagu-lagunya keren banget, l...

Tentang Puisi Suatu Sore Di Taman

  Baru-baru ini ketemu sama cewek yang keren, cewek penganut nihilism yang pengetahuan umum, musik dan koleksi lagu-lagunya keren banget, lumayan dapat 1400 lagu baru yang bakal nambah swastanisasi kuping ini. Padahal kita kawanan udah 4  tahun, tapi baru tau dia ini keren, sekilas orangnya linglung gitu, kebanyakan gelek kali yah. Hahahahaha

 Oke sekarang saatnya bahas puisi !!! Kali ini aku bakal bahas puisi Suatu Sore Di Taman, puisi yang menurutku romantisme dalam otakku atau bisa dibilang sih harapan ku dalam dunia percintaan. Berawal dari menonton sebuah film Pulp Fiction, dan dalam percakapannbaya kurasa ada sisi aku banget dalam berinteraksi dengan orang “Ga perlu bicara apa saja untuk merasa nyaman, yah aku bicara ketika memang benar ada yang mau aku bicarakan saja. Selebihnya mending diam dan menikmati suasana dan berdiskusi dalam diam.”  

 Selanjutnya aku menceritakan sedikit tentang diriku yang lain dan wanita yang kusuka (harapan seorang jomblo). Aku adalah pria yang sangat heboh, apalagi udah sangat dekat dengan orang-orang yang saat itu bersamaku. Bukankah lebih seru menjadi gila bersama teman-teman? Berbagi guyonnan, teriak-teriak dan tertawa sepuasnya. Menikmati hidup dan harus mempertanyakannya. Lalu wanita yang kusukai, ia yang menyukai buku , yang pengetahuannya luas, yang suka berdiskusi dengan antusias. Salah satu angan-angan sih, aku membaca sebuah buku atau dia membaca sebuah buku, lalu berdua mendiskusikannya dan saling menambah referensi, sebuah percakapan rumah tangga tentang sebuah buku.

  Terakhir ialah menceritakan kegemaranku yang lain. Sendirian duduk ditempat yang ramai dilalui oleh orang-orang, memperhatikan  tiap gerakan mereka dan sedikit menguping pembicaraan mereka. Banyak pengalaman yang kudapat dengan kegemaranku dan sekalian bisa mempelajari sifat orang dari gerakan mereka. Lalu aku menutup puisi ini dengan beberapa pengalaman yang kudapat, pertama ialah pria yang begitu tenang berbaring direrumputan sambil menatap awan. Sebuah pengalaman sewaktu SMA, aku melihat seorang teman yang cuman tiduran, lalu menatap awan. Ketika aku menanyakannya, dia malah menawariku untuk melakukannya, seketika merasa melayang, setiap beban yang ada hilang dan merasa menjadi satu-satunya orang paling bebas didunia ini. Sampai sekarang aku masih suka melakukan hal ini.

 Kedua, wanita yang pipinya memerah sebab hatinya dicuri oleh rayu. Ini pengalaman yang membuat iri sih, masih ada wanita yang bisa berbahagia hanya dengan kata-kata. Sebuah ucapan dari seorang pria yang sedang berusaha mendapatkan hati wanita yang disukainya, dan sisi terbaiknya ialah ketika bisa melihat si wanita dengan menjadi malu mendengar setiap rayu si pria. Ah sebuah cinta yang sederhana. Ketiga, sepasang kekasih yang gembira merayakan hari jadi. Ini merupakan pengalaman melihat sambil berpikir, pasti banyak suka duka yang dialami pasangan tersebut, sebuah kisah panjang selama setahun tentang apa saja yang kemudian hari menjadi kisah masa depan mereka dan layak untuk dirayakan.

 Momen-momen spesial kegemaranku pun tidak lupa kubagikan, seperti pria paruh baya mendekap hangat istrinya dan seorang kakek memasangkan sepatu pada cinta akhir hayatnya. Cita rasa cinta dalam sebuah pasangan yang telah diikat tali pernikahan, sebuah hal simpel yang tampak nyata dan berkesan. Sederhana namun menunjukkan seberapa besar cinta yang diberikan setelah melalui lautan bahtera rumah tangga yang kian rumit, Cinta yang tidak lekang oleh waktu, sebuah impian dalam diri, kelak itu juga dapat terjadi dalam perjalanan hidupku. (Richard Stevanus Sitio)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.