Haloo semua..   Terima kasih masih setia membaca tulisan-tulisanku. Aku sayang kalian semua dimanapun kalian berada. Semoga kalian tetap ...

Tentang Puisi Puisi Terakhir



Haloo semua..  Terima kasih masih setia membaca tulisan-tulisanku. Aku sayang kalian semua dimanapun kalian berada. Semoga kalian tetap setia membaca setiap tulisan-tulisanku. Hohohohoho.

Kali ini aku mau membahas tentang puisiku yang berjudul Puisi Terakhir. Puisi ini lahir dari kesenanganku melamun. Jadi waktu itu aku melamun tentang seorang yang puisi-puisinya disukai oleh banyak orang.  Tapi yah seperti kita ketahui pada orang yang terkenal, orang hanya mengetahui mereka dari karya-karyanya saja. Tidak ada yang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi didalam hidupnya, segala permasalahannya. Maka aku menggambarkan si pengarang puisi ini akhirnya memutuskan pilihan yang diambil dalam hidupnya, yaitu mengakhiri hidupnya untuk bertemu dengan Sang Pencipta untuk berdiskusi dan meninggalkan pesan terakhirnya kepada para pembacanya dalam puisi dan menekankan apa yang diambilnya bukanlah karena ia gila, namun karena keyakinanya terhadap apa yang diyakininya.

Pada bait selanjutnya sedikit membuka apa yang terjadi pada si pengarang, tentang permasalahan yang dihadapinya, apa yang di yakini oleh orang lain bahwa itu merupakan takdir yang harus dijalani seseorang, namun si pengarang memiliki pemikiran yang berbeda dengan apa yang diyakini oleh kebanyakan orang. Ini merupakan penggambaran tentang apa yang terjadi di dalam masyarakat kita, bukankah kita sering mendengar sudah takdir? Hal yang tidak bisa diubah oleh manusia, hadiah pemberian dari Sang Pencipta walaupun itu buruk tetap harus diterima. Bukankah sangat lucu, banyak dari kita yang ingin kebebasan dan selalu mengaitkan apa saja dengan hak asasi manusia, namun ketika ada masalah yang terjadi pada kita, hanya bisa mengatakan ini pasti cobaan, sudah takdir dari Sang Pencipta, menciptakan sosok Sang Pencipta juga memiliki sisi jahat dengan memberikan cobaan kepada manusia dan manusia ga boleh protes, harus dijalani. Udah titik.

Bait selanjutnya aku membahas mengenai pandangan negatif yang condong menjelekkan mereka yang bunuh diri. Memang atas dasar apapun, bunuh diri merupakan kesalahan fatal yang dilakukan oleh manusia. Tapi kita tidak mengetahui alasan apa yang membuat mereka berani melangkah sejauh itu, mungkin saja kita juga turut andil menjadi alasan seseorang (ingin) bunuh diri, dan menurutnya hal itu merupakan solusi terbaik untuk keluar dari permasalahan yang tengah dia hadapi. Dia telah tiada, jangan lagi menjelekkan dirinya seakan kau berhak untuk menjelekkannya.

“ Seberat apapun masalah yang kamu hadapi, seberapa banyak pun cemooh dan ejekan yang kamu dapat, percayalah bunuh diri bukanlah solusi. Itu tidak akan membuat masalah kamu selesai , kamu hanya akan menimbulkan masalah baru bagi orang disekitar kalian, orang-orang yang mencintai kalian. Mereka yang tulus memberikan segalah perhatian dan kasih sayangnya kepada kamu. Percayalah masih banyak orang yang hidupnya dapat tertolong, yang masalahya dapat terbantu, yang senyumnya dapat tersungging, yang hatinya menjadi sejuk, yang paginya menjadi cerah, yang semangatnya kembali, yang merasa lebih berguna, yang akhirnya kembali menjadi baik karena tetap adanya kamu di dunia ini. Percayalah, kehadiran kamu akan sangat berpengaruh besar bagi orang lain.”

(Richard Stevanus Sitio)


2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.