Aku ingin kalian yang membaca setiap kata dalam tulisan ini, memahami bahwa aku tidaklah gila. Bahwa aku sedang berjuang. Setia...

Puisi Terakhir



Aku ingin kalian yang membaca setiap kata dalam tulisan ini,
memahami bahwa aku tidaklah gila.
Bahwa aku sedang berjuang.

Setiap orang berhak memilih dalam hidupnya,
Aku memilih untuk menemui sang pencipta.
Berdiskusi  tentang segala hal yang Ia telah perbuat.

Didunia ini, manusia harus menjalani yang telah tertulis.
Bukankah  terlalu kejam untuk mahluk yang diberi pikiran?
Mereka yang berteriak tentang kemerdekaan,
Yang selalu nyaring dalam membela hak asasi.
Namun, kenapa tidak ditujukan kepada Sang Pencipta?
Mungkin terlalu takut dibakar.

Jangan sebut aku pengecut,
tidak banyak orang yang berani berjalan sejauh langkahku,
Sebutlah aku pejuang.

Jangan sebut aku gila,
sebab hidup mu sekarang sedang kubela.
Sebutlah aku telah tiada.

(Richard Stevanus Sitio)


6 komentar:

  1. I just visited your blog and I think this poem is awesome... ^^ Kayaknya kamu akan punya pengikut baru... hahaha

    BalasHapus
  2. Wahh makasih, saya senang sekali. Makin semangat buat puisi-puisi lain. Ditunggu aja yah mbak puisi-puisiku selanjutnya.

    BalasHapus
  3. Cad, take my advice, find a publisher. You will go far with your poems.

    BalasHapus
  4. Aku buat puisi ini dasarnya sekedar hobi len, cuma media supaya bisa menyampaikan apa yang ada dipikiranku aja. Jujur pernah juga sih punya angan-angan kaya gitu, cuma dipikir lagi apakah cuma itu yang aku kejar? Tar balik lagi malah kejadian puisi terakhir, yang dikenal hanyalah sang penyair bukan dia dengan kepribadiannya. Mungkin dari rajin menulis aja dulu deh sambil perkenalin puisi ke orang yang disekitar, Masih belum kepikiran bisa kaya Charil, Sitor Situmorang, Sutardji, WS Rendra, Sapardi Djoko, Ayu Utami, itu penyair yang puisinya sekarang lagi mulai kubaca.

    BalasHapus
  5. Ntar aku nitip puisi disinilah wak haha

    BalasHapus
  6. Silahkan ko, ditunggu. Makasih udah baca blogku dan pujiannya di kampus tadi :D

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.